Kamis, 14 Juni 2012

KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGANNYA


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sehat adalah Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui, bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang-Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi. Batasan kesehatan tersebut diilhami oleh batasan kesehatan menurut WHOyang paling baru.
Pengertian kesehatan saat ini memang lebih luas dan dinamis, dibandingkan dengan batasan sebelumnya. Hal ini berarti bahwa kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan sesuatu secara ekonomi.
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat sejahtra dan bahagia (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan).
Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya. Hal ini membutuhkan daya dukung lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Masalah lingkungan hidup sebenatnya sudah ada sejak dahulu, masalah lingkungan hidup bukanlah masalah yang hanya dimiliki atau dihadapi oleh negara­negara maju ataupun negara-negara miskin, tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah merupakan masalah dunia dan masalah kita semua. Keadaan ini ternyata menyebabkan kita betpikir bahwa pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan ini sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas.
Kesehatan lingkungan sebagai bagian dari disiplin ilmu kesehatan masyarakat sebenarnya memiliki relevansi tersendiri dengan UU No. 32/2009. Mengutip Notoatmodjo (2003), kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwuju dan status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut, antara lain mencakup penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (limbah),  pembuangan kotoran manusia (tinja), dan sebagainya. Sementara usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimalkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup didalamnya.

B.       Tujuan
1. Secara Umum
Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sedang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.
2. Secara Khusus
  1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.
  2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
  3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
  4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industry, rumah sakit, dan lain-lain.
  5. Control terhadap antropotda dan roden yang menjadi vector penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
  6. Perumahan dan bangunan  yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.
  7. Kebisinga, radiasi, dan kesehatan kerja.
  8. Survey sanitasin untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan.  
BAB II
KESEHATAN MANUSIA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
A.      Kesehatan Manusia
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi juga meliputi seluruh aspek kehidupan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial dan spiritual. Menurut WHO (1947) Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan (WHO, 1947).  Konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan sejahtera  dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam  pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur  fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan bagian integral kesehatan.  Dalam pengertian yang paling luas sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana  individu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis,  intelektual, spiritual dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, social, dan ekonomi) dalam  mempertahankan kesehatannya
Kesehatan bersifat menyeluruh mengandung empat aspek. Perwujudan dari masing-masing aspek tersebut dalam kesehatan seseorang antara lain sebagai berikut:
1. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit.
2. Kesehatan Mental Kesehatan mental atau kesehatan jiwa mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran. Emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir, sedih dan sebagainya. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur, pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam).
1.    Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4.  Kesehatan Ekonomi, Sehat jika ditinjau dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara financial.
 

5. faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia dan 5 sumber utama racun
Sebagaimana kita ketahui bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga, tanpa kesehatan yang prima kita tidak bisa menikmati hidup ini sepenuhnya & kesehatan tubuh manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, ada faktor internal (Asupan nutrisi yang seimbang) maupun faktor eksternal (Lingkungan). Berikut adalah 6 faktor utama yang memberikan pengaruh besar pada kesehatan tubuh manusia :

1.Udara
Manusia hidup memerlukan udara, kehilangan udara beberapa menit saja dapat berakibat fatal bagi tubuh manusia, tapi kita tidak bisa memilih udara seperti apa yang akan kita hirup setiap saat, apalagi dengan tingkat polusi udara saat ini.

2.Air
Tubuh manusia juga membutuhkan air untuk dapat bertahan hidup, tetapi seringkali kita tidak dapat memilih air seperti apa yang akan kita konsumsi, atau mungkin secara tidak sadar kita mengkonsumsi air yang sepertinya sehat tetapi ternyata masih kurang.

3. Makanan dan minuman
Adalah faktor yang paling berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia, tetapi fatktor ini yang paling sulit untuk dihindari oleh kita.

2.    Keseimbangan emosi
turut mempengaruhi metabolisme dalam tubuh kita. Di jaman ini dimana persaingan begitu ketatnya, rasanya sulit sekali kita bisa mengendalikan emosi, begitu banyak pengaruh yang dapat menggangu emosi kita, ditambah dengan krisis yang berkepanjangan.

5. Olahrag yang teratur
Rasanya kita semua setuju bahwa olah raga itu sehat, karena dapat melancarkan metabolisme di dalam tubuh kita. Tapi permasalahannya, hampir tidak ada yang dapat berolah raga teratur setiap hari, baik karena kesibukan maupun hal lainnya.

6. Istirahat
Tubuh manusia memerlukan istirahat yang cukup agar dapat mengembalikan stamina & melakukan proses pembaruan sel, tanpa makan manusia masih dapat bertahan sampai berminggu-minggu, tapi tidak tidur beberapa hari saja dapat mengakibatkan kematian. Jadi hal ini sangat vital bagi tubuh kita, istirahat yang ideal biasanya antara 6 - 8 jam per hari, terutama dari jam 22 jam 02, karena pada saat inilah tubuh kita melakukan proses detoksifikasi (pengeluaran racun) melalui organ hati yang membutuhkan cukup energi, dan bila jam tidur ini terlewatkan maka tidur siang satu minggupun tidak dapat menggantikan apa yang didapatkan bila kita tidur pada jam ini. Tetapi karena beberapa faktor seperti pikiran, pekerjaan, maupun acara televisi, dsb, kita sering lalai memperhatikan jam tidur kita……………………..

B.     Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan atau sanitasi lingkungan memiliki pengertian yang sangat luas dan beragam tergantung konteksnya. Kesehatan lingkungan pada dasarnya merupakan usaha untuk mengelola semua faktor yang ada pada lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan kesehatan sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat ditingkatkan. Secara umum, persepsi masyarakat terhadap kesehatan lingkungan adalah kebersihan lingkungan. Lingkungan sehat merupakan suatu perwujudan lingkungan yang memenuhi kaidah-kaidah kesehatan lingkungan dan kesehatan secara keseluruhan. Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu: lingkungan fisik dan sosial-budaya. Lingkungan fisik meliputi: abiotik (benda mati) dan biotik (makhluk hidup).

A.           Kesehatan dan Lingkungan Sosial
Gangguan kesehatan dapat datang dari lingkungan sosial. Manusia sering hidup dalam lingkungan sosial yang membuat mereka marah, frustrasi atau cemas, dan perasaan-perasaan demikian dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan. House, Landis dan Umberson mengemukakan hasil penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara hubungan sosial dan kesehatan. Antara lain dikemukakan pada arti penting social support bagi kesehatan. Ancaman lingkungan terhadap kesehatan ditanggapi warga masyarakat dengan berbagai ragam reaksi. Ada yang bermigrasi ke kawasan lain. Ada pula warga masyarakat yang berupaya menanggulanginya. Kesadaran ataupun kecurigaan warga masyarakat bahwa lingkungan fisik mereka menyebabkan penyakit kemudian sering diikuti dengan berbagai bentuk tindakan terhadap mereka yang dianggap bertanggung jawab. Tindakan terhadap organisasi yang mencemari kesehatan lingkungan fisik melibatkan berbagai pihak, seperti community at risk, berbagai kelompok dan organisasi lain yang peduli terhadap komunitas berisiko, dan pemerintah. Sasaran tindakan komunitas berisiko beserta pendukung mereka ini umumnya terdiri atas perusahaan milik negara ataupun swasta yang proses produksi atau distribusinya membahayakan kesehatan karyawannya atau lingkungan sekitarnya atau yang memproduksi atau mengedarkan produk yang dianggap membahayakan kesehatan konsumennya. Tindakan dapat pula ditujukan pada instalasi yang direncanakan akan dibangun karena dikhawatirkan akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Tindakan memperjuangkan kesehatan lingkungan tersebut ada yang berbentuk perilaku kolektif dan ada yang berbentuk gerakan sosial. Pihak yang dituntut biasanya akan menempuh berbagai upaya hukum maupun politik untuk mempertahankan kepentingan ekonominya atau bahkan untuk melakukan tuntutan balik.
1.   Upaya Kesehatan Terhadap Kesehatan Manusia Dan Lingkungan
Upaya Kesehatan Kuratif, Preventif dan Promotif
Di negara dengan sistem pelayanan kesehatan yang berorientasi pada upaya kuratif mulai berkembang berbagai kritik terhadap sistem tersebut. Para pengkritik menyarankan agar sistem pelayanan kesehatan beralih ke upaya preventif dan perawatan penderita penyakit kronis. Di samping kedua macam upaya tersebut di atas kita menjumpai pula upaya promosi kesehatan. Dalam upaya pencegahan medis dibedakan tiga jenjang intervensi klinis, yaitu pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tertier. Ada pembedaan antara tiga jenjang pencegahan, yaitu pencegahan pada jenjang medis, pencegahan pada jenjang perilaku, dan pencegahan pada jenjang struktur.……………………………………………………
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah "sehat-sakit" atau kesehatan tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat, untuk hal ini Hendrik L. Blum menggambarkan secara ringkas…………………………………………………
Keempat faktor tersebut (keturunan, lingkungan, perilaku dan pelayan kesehatan) disamping berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu sama lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal bilamana keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal) maka status kesehatan akan tergeser ke arah dibawah optimal. Kesehatan lingkungan pada hakekatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (air limbah), rumah hewan ternak (kandang) dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya. Usaha memperbaiki atau meningkatkan kondisi lingkungan ini dari masa ke masa dan dari masyarakat satu ke masyarakat yang lain bervariasi dan bertingkat-tingkat, dari yang paling sederhana (primitif) sampai kepada yang paling mutakhir (modern).

DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
Pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpada dan tuntas. Dewasa ini lingkungan hidup sedang menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia umumnya. Meningkatnya perhatian masyarakat mulai menyadari akibat-akibat yang ditimbulkan dan kerusakan lingkungan hidup. Sebagai contoh apabila ada penumpukan sampah di kota maka permasalahan ini diselesaikan dengan cara mengangkut dan membuangnya ke lembah yang jauh dari pusat kota, maka hal ini tidak memecahkan permasalahan melainkan menimbulkan permasalahan seperti pencemaran air tanah, udara, bertambahnya jumlah lalat, tikus dan bau yang merusak, pemandangan yang tidak mengenakan. Akibatnya menderita interaksi antara lingkungan dan manusia yang akhirnya menderita kesehatan. Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksana sejak manusia itu dilahirkan sampai akhir hidupnya. Hal ini membutuhkan daya dukung lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Masalah lingkungan hidup sebenarnya sudah ada sejak dahulu, masalah lingkungan hidup bukanlah masalah yang hanya dimiliki atau dihadapi oleh negara-negara maju ataupun negara-negara miskin, tapi masalah lingkungan hidup adalah sudah merupakan masalah dunia dan masalah kita semua. Keadaan ini ternyata menyebabkan kita berpikir bahwa pengetahuan tentang hubungan antara jenis lingkungan ini sangat penting agar dapat menanggulangi permasalahan lingkungan secara terpadu dan tuntas. Masalah lingkungan hidup merupakan kenyataan yang harus dihadapi, kegiatan pembangunan terutama di bidang industri yang banyak menimbulkan dampak negative merugikan masyarakat. Masalah lingkungan hidup adalah merupakan masalah yang komplek dan harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan multidisipliner. Industrialisasi merupakan conditio sine quanon keberhasilan pembangunan untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi, akan tetapi industrialisasi juga mengandung resiko lingkungan. Oleh karena itu munculnya aktivitas industri di suatu kawasan mengundang kritik dan sorotan masyarakat. Yang dipermasalahkan adalah dampak negatif limbahnya yang diantisipasikan mengganggu kesehatan lingkungan.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
1.         Sehat adalah Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
2.         Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
3.         Batasan kesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui, bila batasan kesehatan yang terdahulu itu hanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang-Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi.
4.         Kesehatan lingkungan atau sanitasi lingkungan memiliki pengertian yang sangat luas dan beragam tergantung konteksnya. Kesehatan lingkungan pada dasarnya merupakan usaha untuk mengelola semua faktor yang ada pada lingkungan yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan kesehatan sedemikian rupa sehingga derajat kesehatan dapat ditingkatkan.
5.         Factor-factor yang mempengaruhi kesehatan manusia dan kesehatan lingkungan adalah air, udara, makanan dan minuman,keseimbangan emosi, olahraga yang taratur dan istirahat.
6.         Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
7.         Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
8.         Peningkatan status gizi masyarakat.
9.         Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
10.     Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
B.       Saran
1.        Dengan bertambah ilmu pengatahuan dalam bidang kesehatan, diharapkan semua kalangan baik mahasiswa maupun masyarakat dapat menerapkan ilmu yang telah di dapatkan.
2.        Bagi masyarakat diharapkan dapat menjaga kesehatan lingkungan demi kemashlatan manusia.